TRIBUN-VIDEO.COM - Terdapat belasan jenazah terlantar di RSUP Sanglah mulai dari titipan sementara hingga ada mayat yang tak memiliki identitas.
Dikutip dari Tribun-bali.com, Konsultan Forensik Klinik RSIP Sanglah dr Ida Bagus Putu Alit SpFM (K), DFM membeberkan ada 17 jenazah yang terlantar.
Ia juga menyebut jik a terbanyak adalah mayat Mr X alias mayat tanpa identitas.
“Saat ini ada 17 jenazah terlantar di sini. Paling banyak itu yang Mr X,” katanya.
Ia juga menyebut, ada beberapa jenazah tak diurus oleh pihak ketluarga.
Apapbila kondisi tersebut terjadi, pihak RSUP Sanglah bertindak mengkremasi jenazah yang tak diurus keluarga sebagai fungsi sosial.
Untuk melakukan hal tersebut, pihak RSUP Sanglah bekerja sama dengan Dinas terkait.
“Kalau pihak keluarga tidak mau mengurus jenazah, maka secara reguler kami di RS Sanglah mempunyai fungsi sosial. Bekerjasama dengan Dinas Sosial, kami akan melakukan kremasi. Kremasinya tergantung dana. Kalau memang dana mencukupi biasanya kami adakan kremasi dua kali dalam satu tahun. Kecuali jenazah yang masih terlantar tapi dipermasalahkan, itu kami biarkan,” jelas dr Alit.
Alit menjelaskan, jumlah belasan jenazah yang terlantar tersebut ada 6 jenazah merupakan bayi.
Tujuh jenazah dewasa juga tanpa identitas.
Untuk jenazah bayi, 3 di antaranya lahir di RSUP Sanglah.
Karena lahir kemudian meninggal, pihak keluarga menyerahkannya ke RS.
“Jadi mereka memang melahirkan di RS Sanglah, tapi kemudian bayinya meninggal dan mereka menyerahkan ke sini,” beber dr Alit.
Alit membeberkan, jenazah yang terlantar tersebut terbagi dalam dua klasifikasi.
Pertama, apakah jenazah tersebut bagian dari barang bukti kepolisian atau tidak.
Kedua, jenazah tersebut diserahkan ke RS karena pihak keluarga tak mau mengurusnya.
Jika klasifikasi kedua terjadi, pihak RS akan melakukan kremasi.
Pihak keluarga yang tak mau mengurusi jenazah menjadi bagain masalah yang dihadapi RSUP Sanglah.
Biasanya jenazah ditolak keluarga karena hubungan antar keluarga tak bagus.
dr Alit juga menjelaskan, biaya penyimpanan jenazah terlantar sekitar Rp300 ribu perhari untuk setiap jenazah.
“Kalau kami hitung-hitung menggunakan listrik dengan tarif sekarang ya sekitar Rp 300 ribu per hari. Itu per freezer. Jadi kita rata-rata. Dari situ bisa kita estimasi, Rp 300 ribu dikali berapa jenazah. Satu frezeer ada 4 jenazah,” ungkap Alit.
(Tribun-video.com / Tribun-bali.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Cerita 17 Jenazah Telantar di RSUP Sanglah Bali, Ahli Ini Ungkap Ada Jenazah Bayi Tak Diurus Ibunya, http://bali.tribunnews.com/2019/05/06....
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara
Editor: Ady Sucipto
Dikutip dari Tribun-bali.com, Konsultan Forensik Klinik RSIP Sanglah dr Ida Bagus Putu Alit SpFM (K), DFM membeberkan ada 17 jenazah yang terlantar.
Ia juga menyebut jik a terbanyak adalah mayat Mr X alias mayat tanpa identitas.
“Saat ini ada 17 jenazah terlantar di sini. Paling banyak itu yang Mr X,” katanya.
Ia juga menyebut, ada beberapa jenazah tak diurus oleh pihak ketluarga.
Apapbila kondisi tersebut terjadi, pihak RSUP Sanglah bertindak mengkremasi jenazah yang tak diurus keluarga sebagai fungsi sosial.
Untuk melakukan hal tersebut, pihak RSUP Sanglah bekerja sama dengan Dinas terkait.
“Kalau pihak keluarga tidak mau mengurus jenazah, maka secara reguler kami di RS Sanglah mempunyai fungsi sosial. Bekerjasama dengan Dinas Sosial, kami akan melakukan kremasi. Kremasinya tergantung dana. Kalau memang dana mencukupi biasanya kami adakan kremasi dua kali dalam satu tahun. Kecuali jenazah yang masih terlantar tapi dipermasalahkan, itu kami biarkan,” jelas dr Alit.
Alit menjelaskan, jumlah belasan jenazah yang terlantar tersebut ada 6 jenazah merupakan bayi.
Tujuh jenazah dewasa juga tanpa identitas.
Untuk jenazah bayi, 3 di antaranya lahir di RSUP Sanglah.
Karena lahir kemudian meninggal, pihak keluarga menyerahkannya ke RS.
“Jadi mereka memang melahirkan di RS Sanglah, tapi kemudian bayinya meninggal dan mereka menyerahkan ke sini,” beber dr Alit.
Alit membeberkan, jenazah yang terlantar tersebut terbagi dalam dua klasifikasi.
Pertama, apakah jenazah tersebut bagian dari barang bukti kepolisian atau tidak.
Kedua, jenazah tersebut diserahkan ke RS karena pihak keluarga tak mau mengurusnya.
Jika klasifikasi kedua terjadi, pihak RS akan melakukan kremasi.
Pihak keluarga yang tak mau mengurusi jenazah menjadi bagain masalah yang dihadapi RSUP Sanglah.
Biasanya jenazah ditolak keluarga karena hubungan antar keluarga tak bagus.
dr Alit juga menjelaskan, biaya penyimpanan jenazah terlantar sekitar Rp300 ribu perhari untuk setiap jenazah.
“Kalau kami hitung-hitung menggunakan listrik dengan tarif sekarang ya sekitar Rp 300 ribu per hari. Itu per freezer. Jadi kita rata-rata. Dari situ bisa kita estimasi, Rp 300 ribu dikali berapa jenazah. Satu frezeer ada 4 jenazah,” ungkap Alit.
(Tribun-video.com / Tribun-bali.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Cerita 17 Jenazah Telantar di RSUP Sanglah Bali, Ahli Ini Ungkap Ada Jenazah Bayi Tak Diurus Ibunya, http://bali.tribunnews.com/2019/05/06....
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara
Editor: Ady Sucipto
Belasan Jenazah Terlantar di RS, Ada Bayi hingga Dewasa yang Tak Diurus Keluarga mayacol | |
1 Likes | 1 Dislikes |
114 views views | 37.4K followers |
People & Blogs | Upload TimePublished on 6 May 2019 |
Không có nhận xét nào:
Đăng nhận xét